Lampung Defisit Kedelai 83.291 Ton

Bandarlampung - Kebutuhan kedelai di Provinsi Lampung pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 97.705 ton atau lebih besar dibandingkan produksi daerah ini yang diprediksi hanya mencapai 15.173 ton.

"Hasil rapat teknis dengan beberapa intansi terkait di Bulog Lampung bahwa kebutuhan kedelai di daerah ini cukup tinggi, sementara produksi rendah," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Ofrial di Bandarlampung, Senin (99).

Ia menyebutkan, berdasarkan jumlah itu, Provinsi Lampung pada tahun ini diperkirakan mengalami defisit kedelai sebesar 83.291 ton. Pada tahun lalu, menurut dia, produksi kedelai Lampung hanya sebesar 7.539 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 97.705 ton.

Hasil rapat koordinasi pada 4 September 2013 di Perum Bulog Lampung menindaklanjuti Surat Menteri Perdagangan RI Nomor 337PDNSD82013 tanggal 1 Agustus 2013 tentang Program Stabilitasi Harga Kedelai, lanjutnya, juga disebutkan sembilan provinsi yang ditugaskan kepada Perum Bulog untuk melakukan pembelian kedelai petani.

Kesembilan provinsi yang ditugaskan untuk membeli kedelai petani itu, yakni Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Selatan. "Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan jumlah total kedelai yang akan dibeli sebesar 66.000 ton," kata dia.

Ofrial menyebutkan, jumlah kedelai sebesar itu akan didistribusikan kepada pengrajin tahu tempe melalui Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Kopti) di sembilan provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan dan Bali dengan jumlah perbulannya 21.900 ton.

"Hingga sekarang Perum Bulog belum bisa mendistribusikan kedelai melalui Primkopti di sembilan provinsi tersebut," kata dia pula.

Ia juga mengharapkan permasalahan harga kedelai yang cukup tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di pasaran akan segera terselesaikan sehingga pengrajin tahu tempe akan tetap memproduksi produknya.

Ia menambahkan HPP kedelai sebesar Rp7.000 per kilogram, sedangkan harga hasil pantauan di empat pasar Kota Bandarlampung, yakni Pasar Smep, Kangkung, Panjang, dan Tugu saat ini harga kedelai mencapai Rp9.563kg. (R-1)