Lampung Antisipasi Penyakit Dengan Sistem Kewaspadaan Dini

Pemerintah Provinsi Lampung melakukan sistem kewaspadaan dini dan respon "Early Warning Alert and Response" (EWARS) untuk mengantisipasi kasus penyakit kejadian luar biasa.

"Lampung salah satu dari dua provinsi di Tanah Air yang melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan respon," kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, sejak tahun 2010, di Provinsi Lampung telah dikembangkan Sistem Surveilans berupa EWARS yang saat ini dikenal sebagai sistem kewaspadaan dini dan respon.

"Dengan sistem ini dapat dipantau peningkatan kasus penyakit-penyakit yang berpotensi KLB setiap minggunya. Jika terjadi peningkatan yang melewati ambang batas maka akan muncul sinyal peningkatan, baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota maupun provinsi. Sehingga dapat segera direspon di setiap tingkatan," katanya.

Ia mengatakan, sistem kewaspadaan dini dan respon dirintis dan dikembangkan sejak 2007 oleh Kementrian Kesehatan yang diadopsi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Selanjutnya dimodifikasi sesuai dengan karakter Indonesia dalam upaya mewujudkan tindakan atau respon cepat terhadap adanya potensi atau munculnya kejadian luar biasa.

"Provinsi Lampung yang merupakan pintu gerbang Pulau Sumatera dengan mobilitas penduduk yang tinggi, disamping merupakan peluang bagi kemajuan ekonomi,sekaligus merupakan tantangan, terutama terkait dengan penyebaran berbagai penyakit menular yang berpotensi KLB," ujarnya.

Karena itu. ke depan, Lampung telah membuat Rencana Kontijensi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Reskon KKM) yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan RI

"Untuk itu ke depan Lampung telah membuat Reskon KKM yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan RI di tiga kabupaten dan kota, yaitu Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus," jelas Arinal.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung berharap tim dapat berkoordinasi secara berkesinambungan dalam mendeteksi dan merespon KLB/wabah yang terjadi. (*)