INVESTASI DI LAMPUNG SENILAI RP4,7 TRILIUN

Bandar Lampung, 282  - Investasi sejumlah investor baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Provinsi Lampung, pada 2012 sekitar Rp4,7 triliun.
    "Nilai investasi berasal dari PMA sebesar Rp3,7 triliun dan PMDN Rp1,04 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung, Imansyah, di Bandar Lampung, pada ekspose program pembangunan satun kerja di lingkungan Pemprov Lampung, di Bandar Lampung, Kamis.
    Ia menyebutkan, investasi diperuntukkan untuk pembangunan sejumlah proyek. PMA yang menanamkan modalnya ke Lampung pada periode itu sebanyak 10 proyek. Sedangkan PMDN sebanyak 13 proyek.
    Menurutnya, nilai investasi itu lebih besar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni hanya sekitar Rp550 miliar dengan rincian PMA Rp140 miliar dengan delapan proyek dan PMDN sebesar Rp438 miliar dengan 12 proyek.
    Pada tahun 2010 nilai invesatsi yang ditanamkan investor mencapai Rp1 triliun. Rinciannya PMA Rp143 miliar dengan sembilan proyek dan PMDN sebesar Rp857 miliar dengan tiga proyek.
    Ia menyebutkan, pada 2008 jumlah investasi sekitar Rp750 miliar berasal dari PMA yang hanya membangun dua proyek sebesar Rp19,5 miliar dan PMDN sebesar Rp742,6 miliar dengan tujuh proyek.
    "Jumlah proyek PMA yang menanamkan modal di Lampung pada 2009 cukup banyak yakni 19 proyek dengan nilai Rp511 miliar. Sedang PMDN sebnayak 14 proyek senilai Rp2,1 triliun.
   Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu itu mengatakan lebih lanjut hasil riset Bank Indonesia (BI) dalam dokumen "Daya Saing Daerah Konsep dan Pengukurannya di Indonesia", menyebutkan untuk daya saing daerah di Pulau Sumatera Sumatera Utara menempati posisi pertama dan nasional provinsi ini menempati posisi kedelapan, disusul Riau kedua di Sumatera dan kesepuluh nasional, lalu Lampung ketiga di Sumatera dan ke-13 nasional.
   Selanjutnya, Provinsi Jambi peringkat keempat Sumatera dan 13 nasional, disusul Sumatera Selatan kelima Sumatera dan 14 nasional.
   Sementara untuk posisi lima besar teratas peringkat daya saing daerah di Indonesia, di tempati DKI Jakarta pada peringkat pertama, disusul peringkat dua Kalimantan Timur, ketiga Jawa Timur, keempat Jawa Tengah, kelima dan Jawa Barat . Sedangkan lima provinsi pada peringkat lima terbawah masing-masing, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Bengkulu dan Nanggroe Aceh Darussalam.
(T.A054)