Gubernur Ingin Dewan Riset Daerah Berperan Atasi Kemacetan di Lampung
.jpg)
Kemajuan teknologi dan era globalisasi seirama dengan pertumbuhan kendaraan khususnya Kota Bandarlampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung. Kemacetan ini makin parah jika pemerintah provinsi lampung dan pemkot bandarlampung tidak segera mencari solusinya.
Rektor Itera Prof., Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc (Eng)., Ph.D mengatakan bahwa saat ini kendaraan pribadi di kota bandarlampung sudah sangat meningkat tajam dari tahun 2010 lalu. Terlihat dari panjang antrian kendaraan saat lampu merah yang bisa mencapai 1-2 km."Lebih ngeri lagi kalau dipusat kota bandarlampung, begitu keluar dari rumah sudah macet. Bandarlampung sekarang sudah terkenal macetnya mirip dengan Jakarta atau Bandung,"ujarnya saat pelantikan Dewan Riset Daerah Provinsi Lampung di Balai Keratun, Ruang Abung, Kamis (3/12).
Menurutnya, kemacetan ini disebabkan banyaknya kendaraan pribadi lantaran buruknya angkutan massa yang disediakan pemerintah daerah. Kemacetan ini pun akan terus bertambah setiap harinya jika tidak diantisipasi sejak dini. "Harus ada angkutan massal yang baik,nyaman dan murah agar masyarakat tidak menggunakan kendaraaan pribadi. Lebih baik kita cegah sejak dini daripada sudah jadi kadaluarsa seperti jakarta yang sampai saat ini tidak bisa keluar dari kemacetan. Bahkan kemacetan ini bisa meluas ke kabupaten seperti Pesawaran, Metro dan lainnya,"terangnya.
Sementara Gubernur Lampung, Ridho Ficardo setuju untuk segera mencegah kemacetan lalu lintas sejak dini. Untuk itu dirinya meminta Dewan Riset Daerah Provinsi Lampung mencari solusi terbaik dengan kajian ilmiah untuk dijadikan dasar kebijakan oleh pemerintah daerah.
"Kalau bisa kita pikirkan jalan bawah tanah, agar kemacetan bisa berkurang seperti di Amerika atau Ingris,"katanya.
Dirinya mengaku bahwa Bandarlampung saat ini seperti DKI Jakarta yang memiliki kemacetan lalulintas buruk.Dengan lancarnya arus lalu lintas, dirinya yakin nilai ekonomi masyarakat lampung akan bertambah karena biaya transportasi semakin murah.
"Salah satu yang membuat harga kebutuhan pokok mahal itu karena infrastruktur buruk, jalanan macet. Maka harus kita segera mungkin perbaiki,untuk itu saya harapkan kepada DRD membantu peran pemerintah mencari solusi melalui riset,"pungkasnya (TN)