Dinas Peternakan Gelar Sosialisasi Tentang Kesejahteraan Hewan

Dinas Peternakan Lampung melakukan sosialisasi tentang pentingnya kesejahteraan hewan pada penyayang binatang, pedagang, guru, dan pegawai dinas peternakan, serta stakholder lain.

Acara dengan tema komunikasi, informasi, dan edukasi kesejahteraan hewan pada stakeholder ini digelar di Rumah Makan Begadang Resto dibuka Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dessy Romas.

"Kita harus concern dan penting menjaga kesejahteraan hewan, apalagi hewan peliharaan. Melalui sosialisasi ini, kita berharap agar semua yang hadir dapat mensosialisasikannya kepada keluarga, lingkungan sosial, maupun lingkungan kerjanya," kata Dessy Romas didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Arsyad, Senin (30/11/2015).

Dessy mengatakan pentingnya sosialisasi dimulai dengan anak-anak sekolah dasar. "Karena anak sekolah dasar masih ikut dengan ibunya. Jadi dengan sosialisasi melalui anak sekolah, orang tuanya juga bisa ikut. Apalagi kalau ibu kan bisa mengajak orang lain," katanya.

Selain itu, pentingnya kesejahteraan hewan sangat terkait dengan kesehatan manusia itu sendiri. "Sebab jika hewan tersebut menggigit orang bisa lebih berbahaya dibanding dengan penyakit jantung dan lainnya. Apalagi kalau tergigit penyakit zoonosis. Untuk itu perlu adanya puskeswan di tiap kecamatan sama seperti puskemas."

Sedangkan Arsyad menjelaskan pihaknya mulai 7 Desember 2015 ini akan melakukan sosialisasi di empat sekolah di empat kabupaten; Lampung Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulangbawang. "Pada acara tersebut nanti akan disampaikan materi tentang bagaimana cara memelihara hewan dengan baik, memperlakukan hewan sebelum dipotong, juga bagaimana memberikan makanan dan minuman yang sehat bagi hewan."

Peternakan Rakyat
Lebih lanjut Dessy Romas mengatakan pihaknya dalam waktu dekat mengembangkan 20 sentra peternakan rakyat (SPR) di Lampung. Dengan adanya SPR ini diharapkan sistem agribisnis sapi rakyat dapat berjalan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. "Selama ini banyak peternak yang hanya memiliki 2-3 ekor sapi saja. Jika ada hajatan, sapinya kan dipotong. Lain halnya jika para peternak tersebut tergabung dalam kelompok sentra peternakan rakyat," kata Dessy.

Sentra peternakan rakyat tersebut, kata Dessy, berada dalam satu kawasan terdiri dari beberapa kelompok. "Minimal peternak memiliki 2-3 ekor dan setelah dikumpulkan menjadi 1.000 ekor. Inilah yang disebut masuk skala agrobisnis."

Dessy juga menjelaskan pemerintah dalam hal ini dinas peternakan akan terus memberikan pembinaan, termasuk pemberian pakan, dan bibit. "Namun bukan pemberian ternak sapi. Hanya bibit, pakan, peralatan yang akan dikelola seorang manajer." Ke-20 sentra peternakan rakyat tersebut antara lain berada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah berupa hewan sapi. Sedangkan di Tanggamus, Pesawaran, dan Pringsewu dikembangkan SPR kambing. Tim SPR terdiri dari berbagai instansi selain Dinas Peternakan juga dari balai veteriner, bakorluh, dan lainnya.(*)