Investasi Lampung Capai 4,02 Triliun

Total investasi laporan triwulan III-2015 atau pada Juli-September 2015 sebesar Rp736,195 miliar. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) mencatat bila dilihat total investasi tahun berjalan 2015 (Januari-September) telah mencapai Rp4,02 triliun atau 130,12 persen capaian target 2015 Rp3,09 triliun.

Kepala BPMPPT Lampung, Guilivar menjabarkan total investasi triwulan III-2015 diperoleh dari perincian total investasi penanam modal asing (PMA) sebesar Rp404,653 miliar dan penanam modal dalam negeri (PMDN) Rp331,543 miliar. Dengan demikian, katanya, investasi pada triwulan III-2015 24 persen dari total target 2015.
 
“Total investasi pada triwulan III-2015 menurun dibandingkan dengan triwulan II-2015 berjumlah Rp1,72 triliun. Namun, penurunan itu terjadi karena investor-investor yang sudah ada, para investor sudah mendatangkan barang-barangnya atau bahan-bahan besar sudah mereka datangkan pada triwulan sebelumnya sudah direalisasikan. Jadi saat triwulan III-2015, investor hanya  melaporkan investasi yang kecil-kecilnya saja," ujar Gulivar, Senin (2/11).

Sedangkan, rincian tahun berjalan, PMA sebesar Rp2.952,149 triliun dan PMDN Rp1.068,630 triliun atau sebesar 130,12 persen dari total target 2015. Meningkatnya investasi di Lampung, kata Guilivar, menjadi bukti para investor melihat peluang berinvestasi di Lampung kedepan menjanjikan.

"Mereka melihat posisi Lampung yang dekat dengan Jakarta, dari sisi pelabuhan mendukung sebagai akses internasional, perbaikan infrastruktur sehingga Lampung menjadi peluang yang menjanjikan," ujarnya.

Hasil pelaporan investasi pada triwulan III-2015, BPMPPT Lampung mencatat sebanyak 6 perusahaan dari PMDN, perusahaan dapat menyerap karyawan sebanyak 1.558 orang dan 20 perusahaan PMA serapan sebanyak 8.229 tenaga kerja. "Ini data laporan yang dilaporkan investor kepada BPMPPT namun bisa jadi berbeda data Dinas Ketenagakerjaan," imbuhnya.

Berdasarkan sektor, pada triwulan III-2015 PMDN 87 persen berinvestasi di industri makanan dan 13 persen industri jasa. Sedangkan PMA indutri makanan dan minuman 39 persen, listrik, gas dan air 36 persen, industri logam dasar 11 persen, industri kimia dasar 10 persen, industri perikanan 3 persen, hotel dan restoran 1 persen.

Namun, bila dilihat tahun berjalan (Januari-September 2015) total investasi gabungan terbesar pada industri logam 30 persen, industri makanan 18 persen, listrik, gas dan air 17 persen. Sedangkan PMA industri logam 40 persen dan kimia 47 persen.

Sebaran penanam modal pada triwulan III-2015 terletak di enam lokasi, antara lain, PMDN di Lampung Selatan sebanyak tiga perusahaan, PMA tanggamus 42%, Lampung Tengah 26%, Lampung Selatan 21%, Bandarlampung, Lampung Barat dan Pesisir Barat. Sedangkan tahun berjalan (Januari-September) seberan investasi PMDN di Lampung Selatan 53%, Lampung Timur 47%, Waykanan dan Mesuji. Sebarang PMA di Bandarlampung 42%, Tanggamus 24%, Tulang Bawang 18%, Mesuji 9%, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Waykanan, Pesisir Barat dan Lampung Barat.
 
Selanjutnya, para investor (PMA) pada triwulan III-2015 berasal dari Singapura (26%), Republil Rakyat Thiongkok (9%), Fortugal (1 %), Negara gabungan lainnya (64%)> Sedangkan tahun berjalan invetasi berasal dari Britis Virgin Ailen (18%), Korea Selatan (39%), Gabungan Negara (38%), Singapura (4%), RRT (1%) dan Portugal.(*)