Hadapi MEA, Dinas Bina Marga Sertifikasi 750 Tukang

Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi Lampung terus berupaya menciptakan sumbedaya manusia terampil seperti tukang. Hal ini penting sebab, salah satu jenis pekerjaan dalam masyarakat ekonomi asean (MEA) adanya jasa kontruksi. Tentu jasa kontruksi yang memiliki kemapuan diikuti adanya sertifikat.
" Tahun ini, dinas Bina Marga pun menargetkan sebanyak 750 tenaga terampil (tukang) mendapatkan sertifikat dalam pelatihan yang akan digelar selama tiga kali dalam setahun,"ujar
Sekretaris DBM, Rony Witono Rabu (13/4).
Selain bidang pembangunan jalan dan jembatan Bidang Bina jasa Konstruksi (Binjakon) juga menjadi bidang andalan DBM apalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan datang.
“Begitu MEA diterapkan, akan ada concern ke dunia konstruksi, karena kedepan pekerja kita harus bersertifikat. Kita terus berupaya agar program pelatihan dan pembinaan berjalan untuk memfasilitasi tenaga kerja yang belum punya sertifikat dengan menggandeng LPJK dan teman asosiasi lain. Kita mempersiapkan mereka untuk memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan bidang yang dimiliki,” jelas Roni.
Saat ini di Provinsi Lampung sendiri terdapat 45ribu tenaga terampil (tukang) sedangkan yang bersertifikat baru 3.500-4.000 atau belum sampai 10 persen. Upaya DBM yang sudah dilakukan yaitu dengan bantuan mobile training unit (MTU) yaitu mobil dengan fasilitas pertukangan bergerak ke kabupaten kota bersama asosiasi pelatihan untuk menggelar pelatihan. “kemarin sudah kita laksanakan pelatihan di Pesawaran, Tanggamus dan Pringsewu. Pelatihan yang kami lakukan, disesuaikan dengan jabatan yang dikuasai, mulai dari level 1 yaitu tukang pemula sampai level 9 yaitu ahli utama dari berbagai jabatan kerja yang ada di pekerjaan konstruksi. Untuk sertifikasi sekitar 250 orang perangkatan, setahun tiga kali jadi target tahun ini bisa 750 orang yang tersertifikasi,” imbuhnya.
Mengenai biayanya Roni mengatakan gratis dikarenakan menggunakan dana APBD Provinsi Lampung tahun 2016.
Sementara itu kabid bina jasa konstruksi, Muhammad Zaini berharap ada bantuan dari kabupaten/kota untuk membentuk tim jasa bina konstruksi. “kami agak pesimis karena sangat jauh 40ribu dengan 3.500 makanya supaya kita dibantu 15 kabupaten kota soal kegiatan untuk mensertifikasi tenaga kerja di kabupaten kotanya masing masing ini. Sampai saat ini ada empat kabupaten kota yang belum bentuk tim jasa bina konstruksi. Yaitu Mesuji, Lampung Tengah, Pringsewu dan Pesawaran,” jelas Zaini.
Zaini menambahkan pembinaan dan pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi secara berkelanjutan sangat di harapkan Sehingga nantinya tenaga kerja Lampung tidak menjadi penonton di negerinya sendiri. “Peluang dalam menyerap tenaga kerja terbuka lebar di sektor jasa konstruksi, namun sangat menyedihkan, pemuda Lampung masih belum memenuhi sertifikasi,” Tutup Zaini.(TN)