Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Galakkan Ekstrakurikuler Kesenian Lampung

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung terus berupaya mengembangkan kesenian Lampung melalui ekstrakurikuler khususnya tingkat SD.

Kadisdikbud Provinsi Lampung, Hery Suliyanto, mengatakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas kegiatan esktra kulikuler di sekolah pihaknya mengundang sebanyak 45 pengawas sekolah SD perwakilan masing-masing kabupaten/kota untuk diberikan materi yang berkaitan dengan kesenian di Lampung.

Dengan menghadirkan pemateri dari para pelaku seni Lampung dan luar Lampung, ia berharap hal ini dapat menambah pemahaman kepada pengawas untuk menggali kesenian Lampung khususnya di wilayah masing-masing.

"Kami tidak memaksa ekstrakurikuler kesenianya harus seni tertentu, akan tetapi disesuaikan dengan potensi masing-masing," kata Hery usai menutup acara pelatihan ekstrakurikuler di Hotel Arinas Bandar Lampung, Kamis (8/10/2015).
Hery mengklaim kini perkembangan ekstra kulikuler kesenian di Lampung cukup maju. Hal itu bisa dilihat dari berbagai event yang dijuarai siswa/siswi baik tingkat provinsi maupun nasional.

" Ketika mereka sering menampilkan kreativitasnya, maka masyarakat akan makin mengenal keragaman seni di Lampung," kata dia.
Ia berharap pada kegiatan ini, para pengawas dapat menyampaikan ilmu yang telah didapat selama pelatihan kepada guru-guru di sekolah.

"Pengawas nanti yang akan mentransfer ilmunya kepada sekolah-sekolah. Pada kegiatan ini kami juga mengundang pemateri dari Bandung dan lain-lain," kata dia.

Pada ekstrakurikuler tersebut, siswa tidak hanya mengenal kesenian lokal yang diangkat, akan tetapi mengadopsi dan mengkreasi dari luar Lampung juga diajarkan.

"Jadi banyak seni kolaborasi yang digabungkan di dalamnya, selama itu tidak meninggalkan ciri khas Lampung itu sendiri. Kita berikan keleluasaan kepada pengawas untuk meningkatkan mutu terkait kesenian ini di wilayahny masing-masing," tegas dia.
Sementara itu, Kepala bidang dasar (Kabidikdas) Disdikbud Provinsi Lampung, Diona Kathrina menambahkan ekstrakurikuler wajib ada di sekolah. Sebab, ini menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa/siswi dalam menggali potensinya. " Anak-anak bisa memilih sesuai dengan keinginan mereka, tidak harus seni, bisa pramuka, PMI, dan lain-lain," kata Diona.

Menurut dia, puncak dari kegiatan ini nanti terlihat ketika siswa/siswi mengkuti festival seni tingkat nasional.
"Nanti terlihat outputnya dari masing-masing daerah itu mengirimkan perlombaan di berbagai ajang seni puncaknya di Istana Negara yang diadakan setiap tahun," pungkas dia.(*)

Sumber fotohttp://www.harianpilar.com/wp-content/uploads/2015/05/tari-lampung1-624x416.jpg