RS Gajah di TNWK Akan di Kembangkan Untuk Merawat Satwa Lain

Keberadaan Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung akan dikembangkan untuk satwa lain.

Jadi, tak hanya sarana perawatan, pengobatan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi gajah, kata drh Dedi Candra, dokter di RS Gajah itu, di Lampung Timur, Kamis.

Saat ini rumah sakit gajah ini masih diperuntukkan menangani satwa gajah di TNWK, namun ke depannya RS ini bisa menangani satwa-satwa liar dan langka lainnya selain gajah itu.

Dia mengatakan, sejumlah fasilitas telah dimiliki rumah sakit ini, di antaranya alat pengecek darah, pengecek urine dan kotoran, juga peralatan USG dan sejumlah peralatan lainnya. Secara umum rumah sakit gajah ini tidak ubahnya sebuah rumah sakit yang menangani manusia.

RS gajah pertama di Indonesia itu telah diresmikan oleh Tachrir Fathoni, Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 5 November 2016 lalu, dan berdiri berkat kerja sama antara Kementerian LHK dengan Australian Zoo dan Taman Safari Indonesia.

"Rumah sakit gajah ini sudah sesuai standar rumah sakit, semuanya sudah terpenuhi, hanya peralatan rontgen atau X-ray saja yang belum ada, karena X-ray membutuhkan listrik yang cukup besar sementara kami masih menggunakan listrik generator," katanya lagi.

Rumah sakit gajah ini mempunyai dua orang dokter dan beberapa perawat atau paramedis yang membantu tugas kedua dokter hewan ini. Tapi jumlah dokter dan perawat itu masih jauh dari harapan ideal kebutuhan dokter dan perawat sebuah rumah sakit, katanya lagi.

Selanjutnya, menurut dia, penanganan gajah di rumah sakit itu bukan hanya sebatas gajah jinak saja, tapi juga bagi gajah liar yang ditemukan terluka dan terkena penyakit di hutan TNWK.

"Peruntukan utama rumah sakit gajah ini karena berada di pusat konservasi gajah, sehingga kami fokuskan dulu untuk perawatan 65 ekor gajah jinak di TNWK," katanya pula.(*)