Penetrasi Pasar Selama Dua Hari Sukses Disambut Masyarakat

Kegiatan penetrasi pasar  komoditi telur ayam dan daging ayam beku serta daging sapi berjalan sukses dan lancar disambut masyarakat di titik pasar Tugu Bandarlampung, pasar Panjang, pasar Tamin Bandarlampung serta pasar Kopindo Metro maupun pasar Margorejo.

Dasar  pelaksanaan kegiatan pentrasi pasar dikarenakan, tingginya harga telur ayam dan daging ayam pasca puasa dan lebaran di seluruh Indonesia. Kondisi ini tidak umum terjadi, ungkap Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ir.Ferynia dalam laporan kegiatan selaku Pemerintah Provinsi Lampung.

" Pemerintah telah menetapkan patakon harga yg diatur dalam Permendag untuk telur Rp.22.000/kg," kata Ir.Ferynia, Senin (30/7).

Sementara dipasaran, harga telur dipasar pasca lebaran mencapai rp. 27.000 hingga 30.000/kg, kata dia.

Untuk komoditas harga patokan daging ayam saat ini telah ditetapkan oleh permendag sebesar  Rp.32.000,- , dan  sementara harga dipasar mencapai Rp. 40.000 sd 42.000/kg, jelas dia.

Maka, kami (Pemprov) telah mengambil langkah dengan melakukan Rakor I di Bank Indonesia pada tanggal16 juli lalu, yang kami pimpin untuk upaya penetrasi pasar, namun ketersediaan telur pd saat itu begitu terbatas.

Dalam hasil Rapat Koordinasi (Rakor) ke II yang kami laksanakan di aula Dinas Perdagangan disepakati rencana aksi penetrasi pasar pada 5 pasar di kota Metro dan Bandarlampung, tambah dia.

Dan hasilnya, kegiatan penetrasi pasar disepakati dilakukan selama 2 hari yaitu hari Sabtu dan Minggu tanggal 28 dan 29 juli 2018 di  3 pasar kota Bandarlampung seperti, pasar Panjang, pasar Tugu dan pasar Tamin  serta di 2 pasar di kota Metro yaitu, pasar Kopindo dan pasar Margorejo, jelas dia.

Dari hasil pelaksanaan selama 2 hari di kota  Bandarlampung,  komoditi yang terserap, kata Ferynia, pasar Panjang 

telur ayam : 1.500 kg,

daging ayam : 400 ekor dan

daging sapi ; 200 kg, kata dia.

Kemudian di pasar Tugu telur ayam : 1.000 kg,

daging ayam : 400 ekor,dan di pasar Tamin

telur ayam : 1.150 kg,daging ayam : 400 ekor, jelas Ferynia.

Jadi, total yang terserap untuk kota Bandarlampung telur ayam : 3.650 kg,daging ayam : 1.200 ekor dan daging sapi : 200 Kg, beber dia.

Selanjutnya di kota Metro, komoditi yang terserap di pasar Kopindo,

telur ayam : 1.175 kg, daging ayam : 425 ekor dan daging Sapi ; 200 kg.

Untuk pasar Margorejo yang terserap, telur ayam : 510 kg, daging ayam : 290 ekor.

Jadi total untuk kota Metro yang terserap sebanyak,

telur ayam : 1.685 kg, daging ayam : 715 ekor, daging Sapi : 200 Kg.

Sehingga selama 2 hari kegiatan penetrasi pasar dengan total untuk 2 kota Bandarlampung  dan Metro,  telur ayam : 5.335 kg, daging ayam : 1.915 ekor dan daging Sapi : 400 Kg.

Untuk harga jual, lanjut Ferynia, telur ayam dengan harga Rp. 20.000 hingga 20.500/ Kg.

Sedangkan daging ayam dengan harga  Rp. 25.000/ekor dan

daging Sapi dengan harga Rp. 80.000/kg, urai dia.

Berdasarkan data diatas, terlihat animo masyarakat cukup tinggi sehingga kegiatan ini nantinya dapat dijadikan instrumen untuk pengendalian harga dan insflasi, pungkas dia. 

Diketahui, kegiatan penetrasi pasar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Stakeholder yang terlibat seperti, Dinas Perkebunan dan Peternakan,  Dinas Ketahanan Pangan, DisDag Kota Bandarlampung,  DisDag kota Metro, Polda Lampung, Bank Indonesia dan Bulog yang menyuplai beras, minyak, terigu, gula pasir.

Sedangkan PPN Lampung, telur ayam,  serta PT. Ciomas (Daging Ayam, sosis, nuget, bakso ayam) kemudian, PT. Indoguna Utama menyiapkan dàging Sapi.

(Hd)