Pemprov Lampung Dorong Penyediaan Ruang Menyusui

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Cabang Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama memfokuskan diri membuka kelas menyusui dan konseling dan mendorong penyediaan ruang menyusui di beberapa fasilitas publik dan perkantoran di daerah itu.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Lampung, Upi Fitriyanti, di Bandarlampung, Senin (26/10), mengatakan pencanangan Gerakan Kampanye Ibu Menyusui untuk meningkatkan minat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi bayi di daerah itu.
Ia mengatakan, masih rendahnya konsumsi ASI untuk bayi dan balita di Lampung, mendorong Pemprov Lampung untuk semakin meningkatkan kampanye menyusui.
Kampanye menyusui bagi kalangan ibu-ibu dan pegawai tersebut dilakukan di kompleks Pemprov Lampung. Pemprov Lampung juga melantik pengurus AIMI Perwakilan Provinsi Lampung. AIMI akan menjadi pelaksana program yang mendampingi Pemprov Lampung.
Upi menjelaskan, tingkat konsumsi ASI di kalangan bayi dan balita Lampung saat ini dianggap masih rendah, hal ini terlihat dengan masih tingginya angka gizi buruk di Lampung.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyebutkan, angka gizi buruk di Lampung masih berada di urutan terendah ketiga nasional di bawah Papua dan Nusa Tenggara Timur. Angka gizi buruk di Lampung saat ini mencapai 18,8 persen.
"Kampanye menyusui diharapkan dapat menurunkan tingginya angka gizi buruk di Lampung itu," katanya.
Kampanye yang dilakukan meliputi kelas edukasi ASI, pendampingan langsung pada ibu hamil dan pengadaan fasilitas ruangan menyusui di ruang publik dan perkantoran.
Pemprov Lampung telah mengeluarkan Perda tentang Kampanye Menyusui melalui Perda nomor 17 tahun 2014 yang memuat tentang dukungan terhadap konsumsi ASI eksklusif, termasuk kewajiban pengadaan ruang menyusui di ruang publik dan perkantoran.
"Kita ada yang namanya kelas ASI menyusui, kelas edukasi, `goes to office`, `goes to community`, itu program kerja setiap bulan yang rutin akan kami laksanakan," kata Upi.
Sosialisasi konsumsi ASI secara masif menjadi target kerja AIMI dan Pemprov Lampung dengan target minat ibu-ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka dapat meningkat.
Kampanye masif tersebut juga menargetkan angka gizi buruk di Lampung bisa ditekan hingga 50 persen dari posisi saat ini. Saat ini AIMI dan Pemprov Lampung sudah memiliki 20 konselor ASI yang menjadi "think tank" dalam kampanye menyusui.(*)
Sumber foto http://gunungkidulpost.com/wp-content/uploads/2015/08/wpid-img_20150806_145500.gif