Pakistan Menjadi Negara Tujuan Utama Ekspor Provinsi Lampung

Untuk September 2015, negara Pakistan menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor dari Provinsi Lampung. Hal tersebut dipaparkan Kepala BPS Kota Bandar Lampung Maryono pada para awak media di ruang Video Conference lantai 3 Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Jl Basuki Rahmat No 54 Bandar Lampung, Kamis 15 Oktober 2015.

"Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada September 2015 terbesar ke Pakistan yang mencapai 42,1 juta US Dollar. Diikuti Amerika Serikat dengan 38,3 juta US Dollar, Taiwan sebesar 31,6 juta US Dollar, Jepang 29,3 juta US Dollar dan Italia dengan 27,7 juta US Dollar. Total lima negara tersebut menyerap 46,41 persen dari seluruh ekspor yang dilakukan Provinsi Lampung per September 2015," kata Maryono.

US Dollar yang fluktuatif membuat eksportir asal Lampung mencari negara baru atau memaksimalkan peluang untuk memanfaatkan momen tersebut. Nilai ekspor asal Lampung ke Pakistan sendiri pada Agustus 2015 tercatat hanya 1 juta US Dollar saja. Langsung meningkattajam menjadi 42,1 juta US Dollar dan menguasai 11,55 persen kuota pasar ekspor dari Lampung.

Sementara untuk ke Amerika Serikat justru terjadi penurunan kuota ekspor hingga 20,3 juta US Dollar dibandingkan Agustus 2015 yang tercatat 58,6 juta US Dollar. Walau turun banyak tapi masih kuasai 10,52 persen kuota pasar ekspor Lampung. Untuk tujuan Taiwan juga menunjukan penurunan sekitar 1,8 juta US Dollar dari Agustus 2015 yang mencapai 33,4 juta US Dollar alias masih memegang 8,68 persen kuota ekpor dari Lampung.

"Sementara dari segi nilai total ekspor Provinsi Lampung di September 2015 hanya 364,1 juta US Dollar alias menurun menurun 37,9 juta US Dollar dari Agustus 2015 yang tercatat 402 juta US Dollar. Kalau dari segi komoditi yang menyumbang angka ekspor untuk September 2015 dipegang oleh kopi, teh, dan rempah-rempah. Selanjutnya disusul oleh CPO, batubara, buah atau sayur kaleng dan bubur kertas atau pulp," lanjut kata Maryono.

Kembali US Dollar yang fluktuatif kurang bisa dinikmati penuh oleh masyarakat Lampung terutama oleh produsen kopi. Musim kemarau yang masih berlangsung yang dibeberapa lokasi malah menunjukkan peningkatan derajat panas membuat hasil panen kopi berkurang. Para pengepul atau agen kopi lebih mengutamakan memenuhi permintaan atau keinginan buat ekspor dibandingkan permintaan dari pasar lokal. Sehingga dipasaran lokal sekarang di Lampung, beberapa jenis kopi terutama kopi asli asal Lampung agak sulit memperoleh bahan bakunya.

Disisi lain ekspor secara nasional mencatat angka 12,53 milyar US Dollar. Surplus mencapai 1,02 milyar US Dollar jika dibandingkan nilain impor secara nasional yang mencapai 11,51 milyar US Dollar. Nilai surplus ekspor yang dicatat per September 2015 tersebut merupakan nilai ekspor keempat terbesar sepanjang 2015. Pertama pada nilai ekspor Juli 2015 yang 1,38 milyar US Dollar, Mei 2015 yang 1,08 milyar US Dollar, Maret 2015 yang 1,03 US Dollar diikuti September 2015 yang 1,02 milyar US Dollar.(*)