Mahasiswa Unila Lakukan Deklarasi Anti Perpeloncoan

Sekitar 6743 mahasiswa baru Universitas Lampung (Unila) melakukan deklarasi anti perpeloncoan. Deklarasi dilakukan pada hari kedua pelaksanaan pengenalan kampus mahasiswa baru (PKMB) di Gedung Serba Guna (GSG) kampus setempat, Rabu (31/08).

Setelah rapat senat terbuka kemudian dilakukan penandatangan deklarasi anti perpeloncoan, dengan tujuan untuk bersama-sama mensukseskan PKMB 2016 dengan aman dan tertib tanpa perpeloncan sehingga paradigma perpeloncoan berubah menjadi kegiatan yang kreatif dan kolaboratif.  

“BEM dan DPM unila,  dan seluruh BEM Fakultas bersama-sama berkomitmen menjaga kegiatan PKMB Universitas Lampung dengan aman dan tertib tanpa perpeloncoan.” kata Ahmad Nur , Presma Unila, saat pembukaan deklarasi anti perpeloncoan.

Kegiatan dihadiri seluruh pimpinan Universitas Lampung. Deklarasi Anti Perpeloncoan ini ditandatangani Presma Unila, ketua DPM, dan seluruh Gubenur BEM Fakultas Universitas Lampung.

Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, mengatakan deklarasi anti perpeloncoan sangat bagus karena zaman sudah berubah tidak seperti dulu, mahasiswa baru "dipaksa" menghormati kakak tingkatnya. 

Mahasiswa baru itu tidak harus ditakuti, justru harus dibimbing untuk menunjukkan prestasi. ”Saya berharap semoga ke depan bisa bekerja sama dan lebih mengutamakan simpati antarmahasiswa tanpa harus ada perpeloncoan. 

"Deklarasi tersebut merupakan upaya meminimalisasi perploncoan, sekarang sudah tidak zamannya lagi menakut-nakuti adik tingkatnya, akan tetapi bagaimana membuat mereka segan, yakni dengan prestasi," kata rektor

Untuk pengawasannya, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pembantu dekan III untuk mengawasi jalannya pengenalan lingkungan kampus. "Pembantu dekan III ikut mengawasi, untuk seniornya sudah melakukan deklarasi mudah-mudahan tidak ada, kalaupun ada kemungkinan tidak banyak," lanjut dia,

Dalam rapat senat terbuka tersebut Hasriadi berpesan kepada para mahasiswa baru, untuk mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan kampus dan diharapkan aktif dalam kegiatan kampus. "Mereka masuk ke sini merupakan keberuntungan, puluhan ribu orang ingin masuk ke sini, untuk itu manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin jangan jadi mahasiswa biasa," pesan Hasriadi

Menurutnya, menjadi mahasiswa yang spesial dengan cara mengukir prestasi. Secara kelembagaan Unila siap memfasilitasi kebutuhan mahasiswa mulai dari sarana dan prasarna, tenaga dosen, perpustakaan, dan lain-lain. "Jangankan untuk mahasiswa S-1, S-3 saja kami siap. Oleh sebab itu, saya harapkan mahasiswa jangan menyia-nyiakan kesempatan ini," ujar Hasriadi.

Selain menjadi mahasiswa yang berprestasi, Hasriadi juga mengimbau mahasiswa aktif mengikuti kegiatan organisasi baik intra maupun ekstrakampus. Unila memiliki banyak UKM yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu wadah pembentukan karakter.

"Jadi mahasiswa jangan hanya kuliah, sebab nanti ketika terjun dalam dunia kerja butuh kerja sama tim, disiplin tidak hanya mengandalkan otak. Sedangkan kalau di kelas hanya ilmunya, tapi bagaimana tata cara bergaul memecahkan problem solving ada dalam organisasi," sarannya.

Hasriadi menegaskan apabila masih ada yang melanggar dan terbukti melakukan tindakan kekerasan, pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat. "Sanksi kami berikan sesuai dengan tahapannya mulai dari teguran dan seterusnya," tegasnya.

Ia menambahkan bagi mahasiswa baru yang belum mengikuti program pengenalan ligkungan kampus bisa mengikuti program tersebut tahun mendatang, "Karena ini sifatnya wajib, harus diikuti," tambahnya.

Saat disinggung mengenai kasus enam mahasiswa FISIP yang tertangkap tangan menggunakan narkoba Hasriadi mengaku tengah mempersiapkan proses pemecatan ke enam mahasiswa tersebut. "Saya juga telah meminta pihak fakultas untuk segera melakukan sidang tingkat fakultas mengenai kasus ini, saya harap kasusnya dapat segera selesai,"  tutupnya.(HD)