Lampung Surplus Komoditas Pangan

Provinsi Lampung surplus komoditas pangan pokok strategis. Hal itu terungkap dalam kata sambutan Gubernur Lampung yang disampaikan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Adeham pada acara Apresiasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Lampung Tahun 2015, Rabu (30/9/2015) di Ruang Abung, Balai Keratun, Kompleks Kantor Gubernur Lampung.

Adeham mengatakan Provinsi Lampung surplus untuk komoditas pangan pokok strategis antara lain beras sebesar 780.725 ton, jagung 1.557.589 ton, kacang tanah 274 ton, ubi kayu 8.122.537 ton, ubi jalar 19.889 ton, ikan 367.435 ton, dan gula 628.267 ton. “Angka ini melebihi angka ramalan II tahun 2014. Dengan kondisi tersebut, ketersediaan pangan di Provinsi Lampung tahun 2015 ini menunjukkan kondisi yang aman," kata Adeham, Rabu (30//20159).

Dalam upaya membangun ketersediaan pangan masyarakat Pemprov memandang perlu menggalakkan penganekaragaman pangan yang berorientasi pada sumber daya lokal, serta mendorong berkembangnya industri pangan berskala kecil, menengah dan besar di perdesaan maupun di perkotaan. 

“Saya mengajak kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja keras dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi penduduk Provinsi Lampung. Untuk itu, penting dilakukan penyusunan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan yang dapat dijadikan alat untuk mendeteksi kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah, terlebih khusus lagi di Provinsi Lampung ini,” ujar Adeham menutup sambutannya.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Lampung, Kusnardi mengungkapkan Hasil Survei yang dilakukan BKP terkait kondisi ketahanan pangan Lampung sampai tingkat kecamatan ada beberapa daerah yang masuk zona kerentanan pangan. “Dari peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan ini terlihat daerah rentan pangan, yang kalau tidak kita intervensi bisa jadi rawan pangan. Hasil survei ini sudah disosialisasikan ke kabupaten/kota dan dinas terkait,” kata Sekretaris Dewan Pangan provinsi Lampung ini dalam paparannya Rabu (30/9/2015) di ruang Abung Balai Keratun. Dalam Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan pangan ini, Lampung Barat termasuk zona merah di 6 kecamatan, karena empat komoditas pangan memang ada tapi kurang, juga di Pringsewu wilayah kotanya. Berdasar pada hasil survei juga terdapat 23 kecamatan dari 193 kecamatan di Lampung Utara yang 20%-26% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, jauh dari persentase nasional, yaitu 11,47%. Beberapa permasalahan juga teungkap pada acara ini, yaitu banyaknya desa yang tidak memiliki konektivitas yang baik.(*)

Sumber foto http://www.klikpositif.com