LAMPUNG GELAR PAMERAN PANGAN NUSA DUA

Bandarlampung,  - Provinsi Lampung menggelar pameran Pangan Nusa dan Dalam Negeri sebagai akses pasar dan promosi produk UKM unggulan sehingga nantinya diharapkan dapat bersaing di era pasar bebas. 
    Kegiatan berlangsung di Lapangan Enggal Bandarlampung, Jumat dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dan dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Lampung, pelaku usaha serta kalangan swasta.
    Asisten I Provinsi Lampung Fitter Syahboedin dalam sambutanya mengatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi pangan nasional, dimana beberapa komoditas primer dipasok untuk kebutuhan nasional seperti beras dan jagung. Sementara komoditas primer yang menjadi unggulan daerah yakni  kakao, kopi robusta dan lada.
    Berdasarkan potensi yang ada tersebut, menurut dia, harus dipikirkan untuk mendapatkan nilai tambah dari produk-produk tersebut. Peran pemerintah pusat, provinsi maupun kabupatenkota, dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan.
    Produk-produk yang dipamerkan merupakan produk unggulan dari masing-masing provinsi, tentunya mempunyai nilai tambah dan diharapkan mampu bersaing dengan produk dari luar dan juga mampu untuk menembus pasar global.
    Ia menjelaskan guna mempermudah akses dalam memasarkan produk yang dimiliki masyarakat, saat ini Provinsi Lampung telah memiliki terminal agribisnis yang merupakan pendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, baik segar maupun olahan. 
    Dengan didukung pemanfaatan berbagai fasilitas sarana prasarana yang memadai serta aktivitas seluruh stakeholders dalam jejaring kerja operasional terminal agribisnis dari aspek hulu sampai hilir akan berdampak nyata bagi kesejahteraan petani, antara lain meningkatkan efisiensi pasar, yaitu memperpendek mata rantai dan waktu pemasaran produk dari petani Lampung atau Sumatera ke pulau Jawa dan sebaliknya. 
    Asisten I Provinsi Lampung menyebutkan melalui wadah kelembagaan yang kuat dan profesional, secara bertahap diharapkan petani dapat melakukan transaksi langsung atau sebagai pemasok produk ke terminal agribisnis.
    Selanjutnya, meningkatkan nilai tambah produk, melalui peningkatan mutu produk yang dihasilkan petani serta penanganan pasca panen antara lain sortasi, pencucian, grading, packaging, dan lain-lain. Ketiga pengendalian pasokan, terutama pada saat panen raya, melalui fasilitasi penyimpanan (cool room) dan pergudangan serta fasilitasi distribusi yang memenuhi persyaratan.
    "Dengan sistem transaksi yang lebih adil, transparan, dan harga yang relatif stabil, akan mendorong petani untuk meningkatkan jumlah atau volume, mutu, dan jenis produk sesuai dengan kebutuhan pasar baik pasar dalam negeri maupun ekspor," katanya.
    Ia menjelaskan beberapa waktu yang lalu telah ditandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang Penyediaan Kebutuhan Pangan dari Provinsi Lampung untuk Provinsi DKI Jakarta dengan pengiriman kebutuhan pangan tersebut melalui terminal agribisnis.
    Fitter menambahkan agar mampu mengembangkan dan meningkatkan potensi daerah yang belum diolah secara maksimal, baik sumber daya alam maupun manusia, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan yang ditandai dengan munculnya wirausaha yang kompeten sekaligus penciptaan lapangan kerja dalam menghadapi pasar Asean atau Asean Economi Comunnity ( AEC ).