Lampung Dukung Perkembangan Industri Untuk Kembangkan Karya Terbaik

Provinsi Lampung akan terus mensupport industri-industri yang ada di Lampung. Termasuk dengan membentuk kawasan industri maritim di Tanggamus. Hal tersebut dikatakan Gubernur Lampung Ridho Ficardo dalam sambutannya di acara serah terima Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bintuni nomor lambung 520 di dermaga PT. Daya Radar Utama (DRU) Lampung, Kamis  (17/6/2015).
 
Menurutnya walau saat ini Indonesia belum berstatus Blue Water Navy namun bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia bisa menyandang hal itu, dengan terus didorongnya dan dipercayanya industri dalam negeri mengerjakannya.
 
"Ini merupakan sumbangsih anak bangsa, bahwa kita tidak kalah dengan negara lainnya dalam pembuatan Alutsista, dan bangganya ini dibuat di tanah Lampung." ujar Gubernur Lampung.
 
Sebelumnya pada saat persemian KRI Teluk Bintuni di Semptember 2014 lalu, Gubernur menegaskan bahwa Lampung boleh berbangga hati dan terus mengoptimalkan peluang di bidang agraria maupun maritim. Ekonomi dibidang maritim memungkinkan Lampung untuk berkembang, terlebih perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri maritim telah menunjukan  prestasinya.
 
KRI Teluk Bintuni dibangun oleh perusahaan asal Lampung yang bergerak dibidang industri maritim, PT. Daya Radar Utama. Kapal ini merupakan KRI jenis LST terbesar yang dimiliki TNI-AL. Upacara peresmian dan serah terimanya pun dilakukan di galangan kapal PT Daya Radar Utama, Panjang, Bandar Lampung.
 
Sedangkan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu yang juga putra asli dalam sambutannya mengatakan dengan sedikit bercanda, peresmian ini dilakukan di Lampung bukan karna dirinya berasal dari Lampung.
 
"Peresmian dilakukan di PT DRU karna memang di tanah Lampung inilah KRI Teluk Bintuni dibangun. Ini juga bentuk pemerhatian Pemerintah dalam mendukung industri dalam negeri dengan mendatangi langsung tempat dibangunnya alutsista penguat ketahanan negara", tegasnya.
 
Menurut Ryamizard, keberadaan Teluk Bintuni bernomor lambung 520 sebagai Landing Ship Tank terbesar Indonesia dan berkecepatan hingga 15 knot ini adalah salah satu komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
 
"Hari ini wujud nyata kapal ini siap beroperasi, dan bagian dari program pembangunan dalam mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia." pungkasnya. (DR)