KONDISI LISTRIK IDEAL DI LAMPUNG TERCAPAI 2015

Kabar terbaru sekaligus gembira bagi masyarakat Provinsi Lampung datang dari PT PLN menyatakan bahwa mulai tanggal 11-9-2013 insyaallah tidak akan ada lagi pemadaman listrik secara bergilir. ujar I Made Arta selaku General Manager Provinsi Lampung. Beliau juga menambahkan kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas bantuan dan do’anya. Pemadaman listrik secara bergilir yang akhir-akhir ini sering terjadi di karenakan adanya permasalahan gangguan transfer daya yang ada di wilayah Lampung dan Sub-sistem Sumatera Selatan tapi alhamdulillah perbaikan telah selesai dan kembali normal.
PT PLN Distribusi Lampung menyebutkan kondisi listrik ideal dengan pemadaman hampir nol persen per tahun di daerah ini, baru bisa tercapai paling cepat pada 2015. General Manager PLN Distribusi Lampung I Made Artha di Bandarlampung, Kamis (119), mengatakan kondisi itu baru akan tercapai apabila PLN memiliki surplus daya listrik sebesar dua kali lipat kemampuan satu unit pembangkit di daerah tersebut, atau setara dengan 200 Megawatt.
Dengan kondisi seperti itu, pasokan listrik yang dimiliki harus minimal 1.000 MW, atau kalau dalam istilah kami kondisi N-2, kata dia. Made mengatakan kondisi tersebut akan tercapai apabila Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang unit 1 dan 2, PLTU Lampung Tengah, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) telah beroperasi pada 2014.
Keempat pembangkit itu memiliki kapasitas produksi masing-masing 2x100 MW untuk PLTU Sebalang, 14 MW untuk PLTU Lampung Tengah, dan 100 MW dari PLTMG, yang melengkapi pasokan yang sudah ada sebesar 740 MW. Total energi listrik yang dipasok PT PLN Distribusi Lampung pada 2014 adalah sebanyak 1.054 MW, namun kondisi itu baru dianggap stabil pada 2015 saat Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Peaker beroperasi dan menghasilkan daya sebesar 200 MW.
Sementara untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulu Belu dan Rajabasa baru dapat dioperasikan paling cepat pada 2016 dengan kapasitas produksi listrik masing-masing 110 MW dan 220 MW. Saat ini, selain menambah pembangunan pada sejumlah pembangkit, PLN juga melakukan penyempurnaan jalur interkoneksi Lampung-Sumatera Selatan, dengan menambah satu jalur dari jalur yang ada saat ini, Baturaja-Kotabumi.
Jalur yang sedang dibangun tersebut adalah jalur transmisi timur yang melintasi Seputih banyak-Menggala-Gumawang-Kayu Agung- Mariana.PT PLN Distribusi Lampung juga saat ini sedang membangun gardu induk baru di beberapa lokasi untuk memperbaiki mutu dan keandalan pelayanan, utamanya di kawasan Lampung Barat, Way Kanan, Tulangbawang, dan Mesuji.
Saat ini, pasokan energi listrik yang dialirkan PLN distribusi Lampung berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai sebesar 45 MW, 2 Unit PLTU Tarahan 180 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tarahan 16 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tarahan 30 MW, PLTD sewaan 78 MW, 1 Unit PLTU Sebalang 90 MW, Serta Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Ulu Belu sebesar 55 MW.
Selain itu, untuk pasokan listrik, PLN Distribusi Lampung juga mendapat pasokan dari Sistem Interkoneksi Sumatera Selatan sebesar 250 MW.Sementara PLTA Batu Tegi masih belum bisa membantu pasokan listrik karena adanya defisit air, dan PLTP Ulu Belu masih dalam kondisi belum bisa menghasilkan pasokan listrik optimal sebesar 105 MW.
PLTP Ulu Belu masih defisit 50 MW, akhir September ini perbaikan selesai dan bisa kembali optimal paling lambat awal Oktober,kata dia. Dalam kondisi normal, total pasokan listrik yang didistribusikan PT PLN Lampung mencapai 774 MW, dengan penggunaan pada beban puncak mencapai 710 MW, atau surplus cadangan daya sebesar 64 MW.