Dinas Kesehatan Terapkan Dua Strategi Kendalikan HIV AIDS

Hari Aids sedunia diperingati tiap tanggal 1 Desember. Keputusan Menteri Koordinator(Kepmenko) Kesra RI nomor B.73/MENKO/KESRA/IV/2014 tertanggal 24 April tentang penunjukan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI sebagai ketua panitia nasional hari aids sedunia tahun 2015 dan ditindak lanjuti Kepmenhub RI nomor KP.458 tahun 2015 tentang pembentukan panitia nasional hari aids sedunia dengan tema "Perilaku Sehat".
Aids pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai September 2014 HIV-AIDS tersebar di 381 atau 78 persen dari 498 kabupaten/kota se-Indonesia. Kasus pertama kali dilaporkan di Provinsi Bali dan dilaporkan di Provinsi Lampung sejak 2002. Laporan penderita HIV AIDS sudah dilaporkan di seluruh Kab-Kota di Provinsi Lampung.
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr.Hj.Reihana.M,Kes yang juga Sekretaris KPA (Komisi Penanggulangan HIV AIDS) Provinsi Lampung mengungkapkan, Pemerintah daerah Provinsi Lampung terus berupaya menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan menciptakan suasana kondusif untuk mendukung upaya penanggulangan HIV AIDS, menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan, pengobatan dan dukungan pada ODHA yang terintegrasi dengan upaya pencegahan, ujarnya.
" Ya, selain itu Peran serta remaja, perempuan, keluarga dan masyarakat umum termasuk ODHA pelu ditingkatkan dalam upaya penanggulangan HIV AIDS ", kata Reihana dalam rilisnya, Senin (30/11).
Menurutnya, tujuan dari peringatan hari aids sedunia tahun 2015 adalah mencegah dan mengurangi penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV-AIDS pada individu keluarga dan masyarakat, jelasnya.
Pemerintah provinsi Lampung memiliki dua strategi dalam hal mengendalikan penyakit HIV AIDS seperti, program kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) yang merupakan suatu program kampanye dengan sasaran usia 14-25 tahun yang diharapkan memmpunyai pengetahuan yang komprehenshif, sehingga bisa mencegah dirinya sendiri,keluarga, teman dan masyarakat pada umumnya yang terkena HIV AIDS lalu, cegah stigma ODHA serta peran aktif membantu ODHA dalam akses layanan kesehatan, terangnya.
Kemudian, program Pengendalian Penyakit berupa pemberian layanan KTS (Konseling Testing Sukarela) 51 buah, klinik IMS (Infeksi Menular Seksual) 15 buah, Klinik PPIA (Pencegahan Penularan Ibu ke Anak) 4 buah, Klinik PDP (Perawatan Dukungan Pengobatan) 4 buah, PTRM (Program Terapi Rumatan Metadone) 1 buah, LASS (Layanan Alat Suntik Steril) 2 buah, paparnya.
Sedangkan laporan kasus HIV yang masuk ke Dinkes Provinsi Lampung sejak tahun 2002 hingga 2015 (Oktober) tentatif seperti, Penderita HIV AIDS berdasarkan kelompok usia umumnya didominasi oleh usia 25-49 tahun sebesar 79 persen, usai 20-24 tahun 10 persen, usia 50 tahun 4 persen, usia 4 tahun kebawah 4 persen, usia 5-14 th 2 persen dan 15-19th 1 persen.
Sedangkan, Proporsi kasus resiko tertinggi terbanyak pada pasangan resiko tinggi sebesar 31 persen, Pelanggan Pekerja Seks sebesar 23,5 persen, Wanita Pekerja Seks 17 persen, lain lain 14 persen, pengguna narkoba suntik 12 persen, dan laki laki suka laki-laki sebesar 3,5 persen serta Waria 2 persen, pungkasnya. (HD)