Dinas Kesehatan Menghimbau Cara Atasi Nyamuk Yang Bertambah Banyak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengimbau agar masyarakat melakukan antisipasi atau pencegahan terhadap bertambahnya nyamuk, yang saat ini sedang gencar berkembang biak.

“Yang harus dilakukan yakni PSN, pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, di antaranya menguras tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air,” kata  Humas Dinkes Lampung Asih Hendrastuti Jumat, 2/10/2015.

Asih melanjutkan, langkah selanjutnya yakni mendaur ulang sampah, pisahkan mana yang masih berguna dan buang ke tempat sampah yang tidak berguna. Selain itu, hindari gigitan nyamuk, misalkan dengan memasang kawat nyamuk di rumah, menggunakan lotion antinyamuk dan obat nyamuk lainnya.

“Jangan lupa minta ke puskesmas bubuk larvasida (abate) yang bisa dimasukkan ke tempat penampungan air,” tambahnya.

Dipaparkannya, nyamuk terdiri dari dua jenis yaitu jantan dan betina, nyamuk jantan menghisap nektar bunga, sedangkan nyamuk betina menghisap darah (dalam hal ini bisa manusia atau hewan lain). Nyamuk betina dewasa bisa bertelur 200-400 butir yang biasanya membutuhkan genangan air agar telur dapat berkembang menjadi larva. Setelah ditetaskan telur berubah menjadi larva setelah dua hari.

“Dari larva akan menjadi pupa (kepompong), dan setelah 7-14 hari, masa pupa dilalui selama 1-4 hari hingga akhirnya menjadi nyamuk dewasa,” paparnya.

Beberapa penyakit sering menggunakan nyamuk sebagai “vektor perantara” misalnya malaria dan virus dengue. “Jadi selain menyebabkan rasa gatal nyamuk bisa menularkan penyakit. Selain itu bekas garukan akibat gatal tadi bisa menyebabkan timbulnya koreng bagi orang yang alergi ataupun penderita kencing manis (diabetes melitus),” pungkasnya.(*)