Dampak Positif WPS Untuk Lampung

Pemerintah pusat menetapkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sebagai wilayah konsentrasi pengembangan infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) periode 2015-2019. Hal ini tentunya membawa angin segar bagi pertumbuhan pembanguna provinsi lampung jangka menengah dan panjang.
Hal tersebut disampaikan Rezeki Peranginangin, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PU-Pera, saat menjadi narasumber dalam seminar Kesiapan Pemprov Lampung terkait WPS MBBPT di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa, 8/9/2015. Diterangkan pula bahwa wilayah yang masuk WPS antara lain Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api (MBBPT).
“Pengaruh WPS MBBPT pada kawasan Itera, Universitas Lampung (Unila), IAIN Raden Intan, dan Kota Baru, yakni peningkatan aksesbilitas kawasan Itera, Unila, IAIN Raden Intan, dan Kota Baru dari pulau Jawa, Bandar Lampung, Palembang dan Tanjung Api-api. Selain itu, konektivitas dengan pusat kegiatan industri dan perkotaan, termasuk kelancaran distribusi barang dan jasa serta peningkatan mobilitas penduduk dan tenaga kerja,” ujarnya kemarin.
Selain itu, menurutnya, keberadaan jalan tol juga memberikan pengaruh terhadap kawasan kampus tersebut. Pengaruh tersebut, yaitu peningkatan terkait sektor ekonomi di kawasan Itera, Unila, IAIN Raden Intan, dan Kota Baru dengan rantai perekonomian wilayah. “Jalan tol juga membuka peluang keterbukaan potensi ekonomi baru kawasan Itera, Unila, IAIN Raden Intan, dan Kota Baru serta terbentuknya kawasan metropolitan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Taufik Hidayat menjelaskan, periode RPJMD 2015-2019 atau tahap ke-3 RPJPD 2005-2025 terdapat beberapa program prioritas yang direncanakan akan segera dibangun di Provinsi Lampung. Antara lain pengembangan Metropolitan Bandara Lampung, dengan Bandar Lampung sebagai Kota Induk dan Kawasan di sekitarnya (Metro, Natar, Gedung Tataan, Jati Agung), pembangunan jalan tol dan pembangunan Jaringan Kereta Api yang erintegrasi dengan jaringan
kereta api Trans Sumatera.
Selain itu Pemprov juga akan mengembangkan Kawasan Industri di Ketapang Lampung Selatan, KawasanIndustri di Tanjung Bintang
dan di Mesuji. “Semuanya terintegrasi dengan Jalan Tol dan Pelabuhan,serta Kawasan
Industri Maritim yang terkoneksi dengan Pelabuhan Laut. Termasuk juga pengembangan energi panas bumi dan pembangkit listrik Mulut Tambang dan pengembangan Bandara serta Pelabuhan Laut,” jelas Kepala Bappeda.
Sementara itu, Rektor ITERA Ofyar Z Tamin menjelaskan, kontribusi ITERA dalam upaya pengembangan konsep perencanaan dengan mengintegrasikan energi baru dan terbarukan (EBT). Sistem ruang terbuka hijau dan biru dimana desain sistem ruang terbuka hijau diintegrasikan dengan sistem ruang terbuka biru. Yakni untuk memaksimalkan keberadaaan air sebagai sumber kehidupan. Sumber air alami (mata air, air hujan) dan air hasil buangan akan dikelola melalui konsep ZERO run off.
Dalam upaya pengelolaan kampus secara mandiri maka konsep desain ruang terbuka yaitu kebun energi. Area ini merupakan lahan tempat memanen energi surya yang dirancang terintegrasi dengan bangunan atau ruang luar di sekitarnya. “Untuk memasok energi listrik yang dibutuhkan untuk setiap klaster fasilitas. Mikro hidro dan energi bayu (angin) juga menjadi salah satu alternatif pengembangan,”pungkasnya.(TN)
Sumber foto :http://www.suarawajarfm.com/wp-content/uploads/2015/09/bbm__1441694330029.jpg