Cuaca, Penyebab Molornya Pengerjaan Jalan Bypass

BANDARLAMPUNG --Sekretaris Provinsi Lampung, Berlian Tihang, membenarkan belum rampungnya pengerjaan Jalan Soeakrno-Hatta (Bypass) Kota Bandarlampung ini lantaran terkendala cuaca yang sejak Desember lalu memasuki musim penghujan dan kerap terjadi cuaca ekstrem. Hal menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya pembangunan infrastruktur jalan di Lampung.
&ldquoYa, cuaca akhir-akhir ini kurang bersahabat, sehingga semakin terhambat pengerjaannya. Tetapi dinas terkait dapat melakukan perpanjangan kontrak, ditambah lagi intensitas kendaraan yang elintas cukup padat, serta pembebasan lahan juga turut menjadi faktornya,&rdquo ujar Berlian menjawab pers di Telukbetung, kemarin.
Dilanjutkannya, pengerjaan Jalan Bypass tersebut seyogianya telah selesai sejak Agustus 2013 lalu, namun, karena berbagai kendala tidak dapat terselesaikan. Padahal sesuai janji Menteri PU saat berkunjung ke Lampung jalan tersebut harusnya telah lama rampung.
&ldquoKenyataannya hingga saat ini Jl Bypass beum juga selesai. Ya kami sudah melakukan percepatan, tetapi belum juga rampung. Padahal Jalan Bypass diharapkan mampu memberikan manfaat dan solusi kemacetan terutama di Bandarlampung,&rdquo ujarnya.
Sementara, untuk kontruksi Berlian yakin cukup baik karena beberapa bagian menggunakan beton yang akan memperlambat proses kerusakan dan mampu bertahan hingga 4-5 tahun ke depan, dibandingkan menggunakan aspal.
Diketahui sebelumnya, pengerjaan Jalan Bypass yang hingga saat ini belum terselesaikan membuat ragu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung. Hl ini lantaran pengerjaan yang di dalam kontraknya tertulis hingga akhir Februari, masih belum juga ada tanda-tanda akan rampung.
"Ya, kan Dinas Bina Marga sudah memperpanjang kontraknya hingga akhir Februari, yang sebelumnya berakhir di Desember lalu. Tetapi jika melihat pengerjaannya hingga saat ini kami ragu itu akan selesai hingga Februari," ujar Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Komang Koheri, Selasa (21-1).
Dicontohkannya, pengerjaan Jalan Bypass yang ke arah Tugu Raden Intan meski telah dikebut tetapi belum juga terlihat tanda-tanda terselesaikan. Sementara untuk pelebaran jembatan yang terdapat jalur kereta api di dekat Unila juga belum selesai. Kendala faktor cuaca menurut Komang turut menjadi penghambat penyelesaian pengerjaannya.
"Ada keraguan pengerjaannya tidak selesai dengan cuaca buruk, tidak bisa diharapkan. Sementara, kerusakan jalan provinsi dan nasional di Lampung juga semakin banyak, seperti di Pramuka, termasuk Bypass yang belum selesai sudah rusak lagi," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya tidak akan melakukan perpanjangan kontrak lagi jika hingga batas waktu, pengerjaannya tidak juga selesai sesuai perjanjian kontrak. Sanksi juga akan diberlakukan bagi rekanan tersebut, seperti pengembalian atau pemotongan dana jaminan dan pengerjaan berikutnya tidak akan dijadikan rekanan lagi.
Diketahui, Dinas Bina marga Lampung, di 2014 ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp602.554.157.499 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp25.117.288.000. Lalu, belanja langsung sebesar Rp577.436.869.499.
Serta terdapat 12 program dan 78 kegiatan pada anggaran belanja langsung Dinas Bina Marga, di antaranya, program pelayanan administrasi perkantoran (15 kegiatan), peningkatan sarana dan prasarana aparatur (7 kegiatan).
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur (1 kegiatan), program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan (3 kegiatan), pembangunan jalan dan jembatan (20 kegiatan), rehabilitasi pemeliharaan jalan (24 kegiatan), dan lainnya. (R-2)