Bandar Lampung Alami Inflasi 0,53%

Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,53% hal tersebut mengingat perkembangan harga berbagai komoditi pada Juli 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan pemantauan harga oleh BPS pada bulan Juni terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,26 menjadi 124,92 pada bulan Juli 2016.
Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Prov.Lampung Yeane Irmaningrum pada ekpose BPS hari Senin (1/8) di ruang rapat BPS Provinsi Lampung.
Selanjutnya Yeane Irmaningrum menjelaskan bahwa terdapat lima kelompok pengeluaran yang mwmberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil sebesar 0,27%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03%, kelompok sandang sebesar 0,01%, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0.20%. Kelompok perumahan,air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04%.
Dua kelompok memberikan andil deflasi yaitu kelompok kesehatan memberikan andil sebesar 0,01% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil deflasi sebesar 0,01%.
Masih menurut Yeane inflasi Bandar Lampung menempati peringkat ke 53 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota yang mengalami inflasi sebanyak 78 kota. Sedangkan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,06%. Kota Bandar Lampung pada bulan Juli 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 0,82% dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 2,65%.
Demikian Yeane mengakhiri pembicaraannya. (SS)