Bandar Lampung Alami Inflasi 0,09 Persen

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyatakan Kota Bandarlampung pada Oktober 2015 kembali mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. 

"Enam kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandarlampung," kata Kepala BPS Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Senin (2/11).

Keenam kelompok pengeluaran itu, yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen.

Kemudian, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,02 persen. 

"Sedangkan kelompok yang memberikan andil yang menahan laju inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,50 persen," ujarnya.

Adhi menyebutkan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya kontrak rumah, biaya sekolah SMA, biaya kuliah akademi/perguruan tinggi, mobil, dokter umum, jeruk, biaya sekolah SMP, ikan kembung segar, bawang merah, dan beras.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 3,94 persen; kelompok kesehatan naik 2,00 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,51 persen; kelompok sandang naik 0,42 persen.

Selanjutnya, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,29 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,20 persen. 

Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu kelompok bahan makanan turun sebesar 2,16 persen.

Inflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-28 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 38 kota mengalami inflasi, dan hanya 44 kota mengalami deflasi. 

Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,49 persen, sedangkan inflasi terendah dialami Yogyakarta sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi dialami Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Padangsidempuan sebesar 0,01 persen.

Kota Bandarlampung, pada Oktober 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 3,32 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 7,24 persen.(*)

Sumber fotohttp://bkpd.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2015/10/inflasi.jpg