500 Nelayan Lampung Dapat Bantuan Program Usaha Produktif

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengatakan sebanyak 500 nelayan di Provinsi Lampung mendapatkan bantuan program Usaha Ekonomi Produktif 2016.
"Masing-masing keluarga nelayan akan mendapatkan bantuan usaha sebesar Rp2 juta guna memperbaiki kesejahteraan masyarakat setempat," kata dia saat kegiatan Bedah Desa Pesisir, di Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan, Rabu (30/3).
Menurutnya, bantuan itu sifatnya hanya stimulus atau perangsang bagi masyarakat agar dapat melakukan kegiatan usaha yang produktif sehingga bisa memperbaiki taraf hidup mereka.
"Keseluruhan untuk masyarakat khususnya nelayan sebesar Rp750 juta kita gulirkan sebagai dana penunjang usaha mereka," kata Khofifah.
Ia juga menegaskan, bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) ini bukan diperuntukkan bagi usaha kecil menengah dan mikro (UMKM), melainkan untuk warga dalam katagori miskin yang membutuhkan bantuan pemerintah dalam menjalankan usahanya.
"Anggaran untuk UEP ini sekitar Rp1 miliar di Kementerian Sosial yang akan digulirkan ke masyarakat," ujarnya.
Mensos berharap bantuan ini dapat dipergunakan untuk keperluan yang bisa menunjang perubahan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan di wilayah pesisir Lampung.
Terkait Lampung masih menjadi daerah miskin ke empat, Khofifah menanggapi pihaknya sudah melakukan koordinasi terhadap seluruh daerah yang masih dalam kategori miskin.
"Di Lampung, bersama TNI AL kami melakukan bantuan bedah rumah kepada 50 unit rumah nelayan serta menyerahkan bantuan UEP serta PKH maupun irigasi dan beras sejahtera (ranstra)," kata dia.
"Ke depan program UEP maupun program-program lainnya di Kementerian Sosial akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat agar dapat menunjang percepatan pembangunan sehingga kemiskinan bisa dientaskan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo, mengatakan, pihaknya terus melakukan perbaikan dan menjalankan program-program baru guna mengatasi kemiskinan di wilayah setempat.
"Program Bedah Desa pesisir yang saat ini juga sedang dilaksanakan oleh TNI AL dan Kementerian Sosial selaras dengan gerakan membangun desa atau yang dikenal gerbang desa saburai.
"Program ini sejalan dengan program gerbang desa saburai. Yakni kita mencoba membantu 100 desa dari 380 desa tertinggal yang ada di Lampung dengan memberi bantuan senilai Rp100 juta yang digunakan untuk menunjang kemajuan dan kemandirian desa-desa tersebut," ujarnya.(HD)
"Masing-masing keluarga nelayan akan mendapatkan bantuan usaha sebesar Rp2 juta guna memperbaiki kesejahteraan masyarakat setempat," kata dia saat kegiatan Bedah Desa Pesisir, di Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan, Rabu (30/3).
Menurutnya, bantuan itu sifatnya hanya stimulus atau perangsang bagi masyarakat agar dapat melakukan kegiatan usaha yang produktif sehingga bisa memperbaiki taraf hidup mereka.
"Keseluruhan untuk masyarakat khususnya nelayan sebesar Rp750 juta kita gulirkan sebagai dana penunjang usaha mereka," kata Khofifah.
Ia juga menegaskan, bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) ini bukan diperuntukkan bagi usaha kecil menengah dan mikro (UMKM), melainkan untuk warga dalam katagori miskin yang membutuhkan bantuan pemerintah dalam menjalankan usahanya.
"Anggaran untuk UEP ini sekitar Rp1 miliar di Kementerian Sosial yang akan digulirkan ke masyarakat," ujarnya.
Mensos berharap bantuan ini dapat dipergunakan untuk keperluan yang bisa menunjang perubahan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan di wilayah pesisir Lampung.
Terkait Lampung masih menjadi daerah miskin ke empat, Khofifah menanggapi pihaknya sudah melakukan koordinasi terhadap seluruh daerah yang masih dalam kategori miskin.
"Di Lampung, bersama TNI AL kami melakukan bantuan bedah rumah kepada 50 unit rumah nelayan serta menyerahkan bantuan UEP serta PKH maupun irigasi dan beras sejahtera (ranstra)," kata dia.
"Ke depan program UEP maupun program-program lainnya di Kementerian Sosial akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat agar dapat menunjang percepatan pembangunan sehingga kemiskinan bisa dientaskan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo, mengatakan, pihaknya terus melakukan perbaikan dan menjalankan program-program baru guna mengatasi kemiskinan di wilayah setempat.
"Program Bedah Desa pesisir yang saat ini juga sedang dilaksanakan oleh TNI AL dan Kementerian Sosial selaras dengan gerakan membangun desa atau yang dikenal gerbang desa saburai.
"Program ini sejalan dengan program gerbang desa saburai. Yakni kita mencoba membantu 100 desa dari 380 desa tertinggal yang ada di Lampung dengan memberi bantuan senilai Rp100 juta yang digunakan untuk menunjang kemajuan dan kemandirian desa-desa tersebut," ujarnya.(HD)