40 Orang Disabilitas Netra Ikuti Literasi Pijat

Penyandang disabilitas netra tidak perlu dikasiani namun berilah kesempatan" demikian motto para difabel netra. Dengan motto tersebut diharapkan kepada masyarakat yang "beruntung" (tidak defabel) tidak memandang bahwa penyandang disabilitas netra tidak mempunyai kemampuan, tergantung orang lain bahkan hanya mengandalkan belas-kasian orang lain.
Kemampuan disabelitas netra bidang masage/pijat tidak diragukan lagi namun dengan menjamurnya layanan jasa masage menjamur dimana-mana. Hampir setiap salon yang dulunya hanya untuk oerawatan wajah dan rambut sekarang bertambah fungsinya juga sebagai tempat refleksi maupun masage tradisional.
Oleh karena itu Dinas Sosial Provinsi Lampung bekerjasama dengan "Clinik Flamboyan" dipimpin oleh Tati Umar tersohor dibidang syaraf kejepit menyelenggarakan peningkatan ketrampilan yang dikemas dengan kegiatan "Literasi Disabilitas Netra dalam Pengembangan Pijat Angkatan I. Leterasi diikuti oleh 40 orang disabilitas netra diluar panti dan berlangsung dari tanggal 20 s/d 26 Juli 2017 di Balai Pengembangan PAUD dan PM, Bandar Lampung.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung pada hari Jum'at 21 Juli 2017 di ruang kerjanya.
Ditambahkan oleh Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Sutikno bahwa sebelumnya telah dilaku penjangkauan. Dari hasil penjangkauan diketemukan sebanyak 115 orang disabilitas netra yang perlu dilakukan literasi. Namun karena keterbatasan anggaran pada tahun 2017 ini baru dapat terlayani sebanyak 80 orang.
Peserta yang mengikuti literasi berasal dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Metro, Lampung Tengah dan Bandar Lampung. katanya. (Ppid Dinsos)