Sholat Idul Adha di Lapangan Saburai

Dipagi yang penuh barokah ini kita berkumpul untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha 1437 (12/9/2016) di lapangan Saburai, Bandar Lampung ini. Baru saja laksanakan ruku' dan sujud sebagai manifestasi perasaan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah.
Demikian disampaikan Dr.H.Khairuddin Tahmid, MH ketua Majelis Ulama Lampung mengawali khotbah shalat 'Idul Adha 1437 H yang dihadiri oleh Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo, Pj. Sekdaprov Sutono, Kepala Kanwil Depag Suhaili, para Kepala SKPD Provinsi Lampung juga nampak hadir para tokoh agama di Bandar Lampung.
Khairuddin selanjutnya mengatakan bahwa hari ini kita kenang kembali manusia agung yang diutus oleh Allah SWT untuk menjadi Nabi dan Rasul yakni Nabi Ibrahim as beserta istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail as. Keagungan pribadinya membuat kita semua harus mampu mengambil keteladanan darinya.
Sedikitnya ada 3 (tiga) hikmah yang menjadi isyarat bagi kaum muslimin dan muslimat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama Nabi Ibrahim AS berdoa yang substansinya tentang pentingnya Ilmu. Dengan ilmu manusia bisa masuk neraka apabila ìlmunya digunakan untuk hal-hal negatif bahkan memperoleh siksa yang lebih dahsyat. Rosukullah saw bersabda "orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang yang berilmu tapi tidak dimanfaatkannya (HR. Thabrani dari Abu Hurairah ra).
Kedua Nabi Ibrahim AS berdoa untuk dirinya menjadi golongan orang yang shaleh. Padahal Ibrahim adalah seorang Nabi yang sudah pasti shaleh. Hal ini menunjukan bahwa beliau tidaklah tinggi hati dan sombong dengan keshalehannya.
Ketiga Nabi Ibrahim AS berdo'a agar menjadi buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. Nabi Ibrahim AS menyadari bahwa hidup didunia ini tidak lama seharusnya digunakan untuk membuat sejarah hidup yang mulia sehingga menjadi buah bibir yang baik bagi generasi berikutnya. Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Dari khotbah diatas dapat diambil pelajaran bahwa meneladani Nabi Ibrahim As yang ajarannya terus dilestarikan dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW meniscayakan kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan keluarga serta memperbaiki orang lain untuk selanjutnya terus bergerak dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan mau berkorban untuk mencapainya.
Demikian Khairuddin Tahmid mengakhiri kotbahnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyerahkan hewan korban berupa satu ekor sapi kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili.
Menurut Kepala Biro Bina Mental Provinsi Lampung Gubernur Lampung membagikan hewan korban sebanyak 39 ekor sapi dan 25 ekor kambing. Hewan korban tersebut diberikan kepada panitia hari 'Idul Adha di Kabupaten Kota dan tempat lain yang dipandang perlu. (IP/SS)